Category Archives: Seputar Bandung

Kamp Cimahi

pusdikHUB

Salah satu sisi Bangunan bekas Markas batalyon Infanteri 4e dan 9e pada tahun 1942-1945 dijadikan Kamp Tawanan Perang di Cimahi, di kamp ini di tawan orang Belanda dan Indo Eropa dari pelosok pulau jawa, untuk para tawanan perang dibedakan menurut pangkat, kebangsaan dan asal Asia atau non Asia, sebagian ex tentara KNIL yang berasal dari suku Sunda , Jawa dan Timor banyak yang kemudian dilepaskan, tetapi untuk prajurit yang berasal dari suku Ambon dan Manado yang memiliki reputasi pro Belanda tetap ditahan….sampai akhir pembebasannya tahun 1945…
(bangunan ini sekarang menjadi komplek bangunan PusdikHub dan Bekang TNI AD)
Oleh : Iwan Hermawan

 

Villa Mei Ling

PsiAd
Dibawahnya jalan Dr.de Grootweg (sekarang jalan Siliwangi) dibangun tahun 1930 dengan arsitek FW Brinkmann. merupakan rumah pengusaha beras Ang Eng Kan.
Bangunan ini menjadi saksi hari-hari terakhir Belanda di Netherland Indie..
Pada tanggal 7 Maret 1942 rumah residen Priangan (Gedung Pakuan sekarang) dibom Dai Nippon…sorenya H.J. van Mook terbang ke Australia menggunakan pesawat dijalan Boehbatoeweg yang baru selesai dibangun untuk dijadikan landasan untuk terbang…..dan Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh beserta rombongan pada malam hari pindah ke Villa Mei Ling.
Dari Villa inilah Gubernur jenderal menerima surat balasan dari balatetentara Dai Nippon yang mendesak untuk melakukan perundingan di Kalijati Subang…… “Penyerahan total” yang menyedihkan.
(bangunan ini sekarang digunakan sebagai Dinas Psikologi TNI AD)

 

Oleh : Iwan Hermawan

Laskar Wanita Indonesia – LASWI

Laswi-Patung
Patung Laswi di dekat viaduct jalan Stasiun Bandung

 

Ada dua nama LASWI yg bikin heboh saat itu, Willy dan Susilowati. Mereka jadi bahan cerita karena berani memenggal kepala tentara Gurkha. Willy berhasil menembak mati seorang Gurkha dalam pertempuran dekat Ciroyom. Dengan pedang Gunto, ditebasnya kepala Gurkha itu. Potongan kepala Gurkha diserahkan Willy ke komandan LASWI, Ibu Arudji, sebagai bukti bahwa Pemuda Bandung bukanlah Peujeum Bol. Susilowati agak lebih ekstrim. Setelah memenggal kepala Gurkha, ditengtengnya potongan kepala sambil berjalan sepanjang Jln. Raya Barat,melalui Cibadak, sampai ke Markas Divisi III di Regentsweg. Dari sini potongan kepala dikirimkan ke Markas Tentara RI di Yogya sebagai bukti bahwa Pemuda Bandung tidak pernah berhenti melawan dan bertempur. Selain itu, banyak juga anggota LASWI yang gugur seperti korban pemboman di Majalaya dan yang tertembak saat mengantarkan makanan dalam pertempuran di Lengkong Besar. Nani dan Hermiati ditangkap Gurkha dan dibawa ke Nusakambangan. LASWI mendirikan dapur umum di banyak tempat. Perjuangan perempuan dgn nama LASWI akan berakhir 8 Maret 1948 saat digabungkan dgn Resimen Perdjoangan di bawah pimpinan Letkol Soetoko

Oleh : Firman Hendriansyah

Benceuy

Yang tersisa dari sebuah komplek penjara yang dibangun tahun 1871 di tengah kota Bandung, Kenapa “sel No 5”, karena disanalah Bung Karno ditahan dan dengan telatennya Inggit mensupport dengan mengirim makanan dan koran-koran depreangerbode dan sipatahoenan, mereka dapat bertatap muka setelah sebulan Bung Karno meringkuk di sel ini. disel inilah “Indonesia Menggugat” dibuat……

 

Penjara BungKarno

Oleh : Iwan Hermawan

Kamp Baros V Tjimahi

Tjimahi 1942-1945
Kamp Baros V Tjimahi

kampCimahi
Kamp ini terletak di jalan exit tol Baros (sekarang ditempati oleh PUSDIKPOM/ Pusat Pendidikan Polisi Militer). kamp ini bekas Tangsi Depot Batalyon ke 6 Milisi KNIL yang terdiri dari orang-orang pribumi dari suku Ambon, Timor dll yang dibangun tahun 1939
Nama lain dari kamp ini adalah Bamboekamp, Prominentenkamp, Bunsho II Kamp 5, Baros III (Van Velden).
Pada bulan April 1943 digunakan sebagai Kamp tawanan perang (POW) sampai dengan bulan Agustus 1945 lokasi ini dijadikan Kamp internir untuk Pria dan anak Laki-laki Belanda dan eropa umumnya, mereka ditampung dibarak-barak yang dikelilingi oleh kawat berduri dan gedek. Komandan kamp adalah Letkol Kimura dengan wakilnya Letnan Kurashima Tomiji dengan penjaga dari pasukan Nippon, korea dan Heiho.

Adalah suatu yang unik di dalam kamp disalah satu barak yang disebut barak 18 diisi rohaniawan Katolik Roma yang ditahan sehingga mendapat julukan “Vatican City”, kemudian Barak 13 dijuluki “Tel Aviv”, tempat tahanan orang-orang Yahudi dan Freemason, mereka diharuskan menggunakan segitiga merah….Bandoeng-Tjimahi yang dulunya menjadi surga menjadi neraka sebagai tempat pembuangan….

 Oleh : Iwan Hermawan